nusakini.com--Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menegaskan pentingnya Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di hadapan peserta Sekolah Pimpinn Tinggi (Sespimti) Polri Dikreg ke-25 Angkatan Tahun 2016 di Gedung S. Imam Santoso Sespim Polri, Lembang. 

Tjahjo mengatakan, lingkup kepolisian dan TNI sudah tak asing lagi baginya, apalagi selama 30 tahun ia menjabat sebagai anggota DPR melingkupi komisi yang mengurus persoalan pengamanan. Menurut dia, konsolidasi antara TNI dan Polri sekarang ini sudah solid. 

Dia juga menegaskan, pemerintahan itu bukan hanya dari unsur kepala daerah saja. Namun di dalamnya ada kepolisian, TNI, termasuk tokoh agama, adat dan tokoh masyarakat. Semua elemen tersebut harus saling bersinergi. Tugas salah satunya adalah untuk deteksi dini. 

• Mentan SYL Silaturrahmi ke Menpan RB Tjahjo Kumolo
• Pakde Karwo Bersyukur Mengabdikan Diri di Jatim
• Mendagri : Perencanaan Pembangunan Pusat dan Daerah Harus Sinkron Dengan Janji Kampanye
• Mendagri: Demokrasi Harus Berlandaskan Etika dan Budaya Masyarakat Indonesia
• Mendagri Dukung Langkah KPU, Bawaslu dan Bareskrim Usut Tuntas Pembuat dan Penyebar Berita Hoax

“Ini yang namanya forum kordinasi pimpinan daerah (Forkopimda),” kata Tjahjo dalam paparannya tersebut di Lembang, Jawa Barat, Senin (25/7). 

Mendagri menambahkan, untuk membantu kelancaran pemerintahan di daerah, Forkopimda juga harus diperkuat sampai ke tingkatan paling bawah. Jadi, bukan hanya ada di provinsi atau kabupaten/kota saja, namun harus ada hingga jajaran kecamatan. 

Selain berkordinasi dengan Forkopimda, Tjahjo juga mengingatkan kepala daerah untuk menjalankan program prioritas nasional secara tegak lurus, mulai dari pusat hingga ke daerah. Bukan hanya itu, mereka juga diminta untuk memenuhi janji politiknya ke masyarakat saat kampanye. 

“Janji politik tersebut harus dirangkum dalam program kerja jangka pendek, menengah dan jangka panjang,” tambah Tjahjo di hadapan para peserta Sespimti Polri. (p/ab)